Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Hati-hati, IHSG Bergerak Lebih Fluktuatif

Meski masih dibayangi aksi wait and see investor, IHSG kemarin bergerak lebih fluktuatif dibandingkan 2 hari sebelumnya dan berakhir menguat 0,48% di level 4.908,27.

Bisnis.com, JAKARTA—Meski masih dibayangi aksi wait and see investor, IHSG kemarin bergerak lebih fluktuatif dibandingkan 2 hari sebelumnya dan berakhir menguat 0,48% di level 4.908,27.

Dibuka di level 4.887,85, atau menguat 0,06%, indeks melemah di akhir sesi pertama perdagangan. Kondisi itu tidak bertahan lama karena saat sesi kedua dibuka indeks langsung masuk ke zona hijau.

Fluktuasi terus terjadi di sesi kedua, dan akhirnya IHSG berhasil mengukuhkan diri di zona hijau.

Sementara, pada Senin (30/6), indeks ditutup di level 4.878,58 atau menguat 0,69% setelah dibuka melemah. Pada sesi pembukaan, IHSG berada di level 4.887,65 atau turun tipis 0,02%

Adapun pada Selasa (1/7), IHSG bertengger di level 4.884,82 atau menguat 0,13% setelah pada pembukaan perdagangan berada di zona merah.

Analis PT MNC Securities Reza Nugraha mengatakan situasi ini memerlihatkan investor masih hati-hati. Menurutnya, kondisi ini sebenarnya cukup bagus bagi investor jangka menengah dan panjang.

“Naik turunnya indeks sebenarnya tidak besar dan masih berada di level yang sama selama beberapa hari ini,” ujar Reza kepada Bisnis, Rabu (2/7/2014). Dia menuturkan volatilitas IHSG beberapa ke depan bakal sama seperti kemarin.

Berdasarkan data historis dua Pemilu sebelumnya, lanjut Reza, investor domestik dan lokal sudah bisa membayangkan siapa yang akan terpilih menjadi presiden dalam Pemilu mendatang. Asalkan data ekonomi tetap positif, maka siapapun presidennya tidak menjadi masalah.

“Menjelang Pemilu biasanya terjadi kenaikan pesat,” tambahnya. Reza memprediksi IHSG bakal bertengger di kisaran 4.870-4.940.

Untuk sektoral, dia mengatakan sektor agribisnis tidak mengalami penguatan positif karena turunnya harga CPO. “Selama 3-4 hari ini turun terus,” sebut Reza.

Hal serupa disampaikan analis PT First Asia Capital David N. Sutyanto. “Investor masih ragu untuk masuk hari ini,” ujarnya.

Namun, David menegaskan pergerakan indeks cukup positif merespon data-data ekonomi, seperti inflasi dan neraca perdagangan, yang diumumkan Selasa (1/7).

Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyampaikan inflasi Juni 2014 di angka 0,43%, jauh di atas bulan sebelumnya yang 0,16%. Sementara, neraca perdagangan Mei 2014 surplus US$69,9 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper