Bisnis.com, JAKARTA – Baru sepekan lalu kurs tengah rupiah mengalami pelemahan yang cukup signifikan hingga tembus Rp12.000 pada level Rp12.103 terhadap dolar AS, awal pekan ini (30/6) kurs tengah rupiah kembali menguat pada level Rp11.969 terhadap dolar AS.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan kemarin, kurs rupiah berada pada level Rp11.875 terhadap dolar AS.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Destry Damayanti menilai penguatan kurs kemarin dipicu oleh masuknya dana asing yang cukup besar di pasar saham.
“Saya melihat yang pasti marketnya hari ini [kemarin] rada terbang ya,” ujarnya, Senin (30/6/2014)
Dalam market commentary Destry bersama timnya memaparkan aktivitas pasar sedikit lebih baik dengan nilai perdagangan Rp4,8 triliun dengan volume 5,4 miliar.
Aliran asing telah berbalik kemarin membukukan net buy Rp0,5 triliun (inflow Rp 2,7triliun mtd, Rp44,1 triliun ytd).
Pasar saham Asia Pasifik akhir Juni 2014 ditutup menguat. Kondisi ini terlihat dari Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup rebound 33,45 poin atau 0,7% ke level 4.879.
Saham terkemuka yang mengangkat indeks a.l. BRI (+2,2%) ke Rp10.325, BCA (+1,6%) ke Rp11.000, Telekomunikasi Indonesia (1,7%) ke Rp2.465, dan Bank Mandiri (+0,8%) ke Rp9.725.
Sementara itu, adapun saham yang relatif melemah terlihat di Astra International (-1,0%) ke Rp7.275, Unilever Indonesia (-0,7%) ke Rp29.275, dan Indofood Sukses Makmur (-1,5%) ke Rp6.700. Sektor infrastruktur menguat paling tinggi, yakni 1,3%, sementara sektor pertanian terkoreksi paling tajam, yakni 1%.