Bisnis.com, LONDON – Harga tembaga terus menanjak dalam 7 sesi berturut-turut dan menjadi reli terpanjang tahun ini. Hal ini terjadi di tengah sinyal pertumbuhan manufaktur China, konsumen terbesar logam yang bagus untuk konduktor panas dan listrik itu.
Kepala Strategi Komoditi Australia & New Zealand Banking Group Mark Pervan mengatakan data China mulai membaik. "Tetapi pasar masih perlu berhati-hati apakah ini akan berlanjut atau tidak," katanya pada Bloomberg.
Di sisi lain, pembacaan pertama Purchasing Managers Index (PMI) China naik ke level 50,8 dari 49,4 sepanjang Juni. Indeks ini adalah sinyal ekspansi pertama sejak Desember. PMI di bawah 50 menandakan kontraksi manufaktur.
Harga tembaga untuk pengiriman dalam 3 bulan tercatat naik 1,41% menjadi US$6.820 per ton di London Metal Exchange (LME).
Sementara itu pasokan tembaga yang dipantau LME tercatat turun 0,5% menjadi 158.575 ton. Volume itu adalah yang terendah sejak Agustus 2008. Sepanjang tahun ini pasokan tembaga tergerus 57%.
Di sisi lain impor tembaga China turun menjadi 282.969 ton selama Mei, turun 17% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun, jika dibandingkan secara year-on-year (y-o-y) jumlah tersebut masih terhitung naik 22%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
