Bisnis.com, JAKARTA—Tembaga menguat hingga hari ketujuh setelah indikator kinerja sektor manufaktur China dilaporkan lebih baik dari perkiraan para ekonom, sehingga mendorong prospek permintaan di negara tersebut.
Kontrak tembaga untuk pengiriman dalam tiga bulan di bursa London Metal Exchange menguat 0,6% menjadi US$6.862 per metrik ton pada pukul 10.56 waktu Tokyo atau pukul 08.56 WIB. Penguatan selama tujuh hari itu dilaporkan merupakan penguatan terlama sejak 16 Desember.
Indeks Chinese Purchasing Managers HSBC Holdings Plc and Markit Economics yang dikeluarkan hari ini tercatat 50,8 untuk Juni. Sementara itu, data pada Mei tercatat 49,4 dan perkiraan angka media yang dikeluarkan para ekonom adalah 49,7. Posisi indeks di atas 50 menunjukkan adanya ekspansi.
“Data sektor manufaktur China sangat menentukan arah dan dinamika tembaga,” ujar Tetsu Emori, seorang manajer pendanaan pada Astmax Asset Management Inc sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (23/6/2014). Menurutnya, data produk manufaktur China lebih baik dari yang perkirakan.
Di bursa New York, kontrak tembaga untuk pengiriman September menguat 0,5% menjadi US$3,1295 per pound. Sedangkan untuk pengiriman Agustus, kontrak komoditas itu menguat 1,4% menjadi 49.460 yuan (US$7.949) per ton di bursa Shanghai Futures Exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
