Bisnis.com, JAKARTA – Sepanjang 5 bulan pertama tahun ini, PT Astra International Tbk. (ASII) berhasil menjual mobil sebanyak 277.056 unit, naik tipis 3,3% dibandingkan dengan realisasi pada periode sama 2013 sebanyak 268.072 unit.
Kendati mencatatkan pertumbuhan penjualan, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, pangsa pasar Astra turun tipis dari 53% sepanjang Januari-Mei 2013 menjadi 52%.
Jahanzeb Naseer, analis PT Credit Suisse Securities Indonesia, mengatakan pasar otomotif Indonesia telah menghadapi sejumlah tantangan, seperti kenaikan suku bunga, pelemahan rupiah, dan semakin ketatnya kompetisi.
“Tidak heran jika sektor otomotif underperformed dan investor bertanyan tentang prospek jangka panjangnya,” tulisnya dalam riset yang diterima Bisnis, Selasa (17/6/2014).
Menurutnya, tekanan yang dialami sektor otomotif saat ini hanya merupakan siklus dalam periode tertentu, sehingga dalam jangka panjang segmen usaha ini masih memiliki potensi besar karena penetrasi kendaraan di Indonesia masih rendah dibandingkan negara Asia lainnya.
Laba bersih Astra pada kuartal I/2014 meningkat 10% menjadi Rp4,7 triliun dibandingkan dengan raihan pada periode sama 2013 Rp4,3 triliun, dipicu mulai membaiknya kinerja sektor agribisnis.
Adapun, pendapatan bersih Astra sepanjang 3 bulan pertama tahun ini mencapai Rp49,8 triliun, naik 7% dibandingkan periode yang sama pada 2013. Sementara, itu laba bersih per saham meningkat 10% menjadi Rp117 per saham.
Meskipun permintaan otomotif masih baik sepanjang kuartal I/2014, terjadinya perang diskon di antara para agen tunggal pemegang merek masih memberikan pengaruh pada laba bersih divisi otomotif yang turun sebesar 5% menjadi Rp2 triliun.