Bisnis.com, JAKARTA—PT Batavia Prosperindo Internasional mematok harga penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di kisaran Rp450 hingga Rp500 per lembar saham.
Perseroan berencana melepas 150 juta saham ke publik, terdiri dari 75 juta saham baru dan 75 juta saham divestasi milik Malacca Trust Limited. Jumlah saham itu setara 29,18% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum.
Untuk diketahui per 30 Mei 2014, pemegang saham perseroan adalah Malacca Trust Limited 50,78%, East Capital Investment Pte Ltd 49,2%, dan Rudy Johansen 0,02%.
Setelah IPO, saham Malacca Trust akan terdilusi menjadi hanya 28,78%, East Capital menjadi 42,02%, dan Rudy Johansen (yang merupakan Direktur Malacca Trust) tetap 0,02%.
Perseroan akan meraup dana IPO sekitar Rp67,5 miliar hingga Rp75 miliar. Dari total dana ini, sebagian diserahkan ke Malacca Trust dan hanya sekitar Rp37,5 miliar yang akan digunakan murni oleh Batavia Prosperindo Internasional.
PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS) bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) untuk aksi korporasi ini.
Sekretaris Perusahaan Panin Sekuritas Prama Nugraha mengatakan dengan kisaran harga Rp450—Rp500 per saham, rasio harga terhadap laba (Price to Earning Ratio/PER) adalah 8,2—9,2 kali dan rasio harga terhadap nilai buku (Price to Book Value/PBV) adalah 0,9—1 kali.
“Kenapa Malacca divestasi sahamnya? Karena dia ingin agar saham publiknya bisa lebih banyak lagi. Di sisi lain, Batavia juga mempertimbangkan kebutuhan dana di perusahaan,” ujarnya dalam due diligence meeting dan public expose, Kamis (12/6/2014).
Adapun jadwal bookbuilding adalah pada 10—17 Juni dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan bisa diperoleh pada 24 Juni.
Selanjutnya, masa penawaran umum digelar pada 26—30 Juni. Perseroan berharap bisa mencatatkan diri di bursa (listing) pada 4 Juli 2014.
Prama mengatakan pihaknya sudah bicara dengan beberapa potensial investor, yang kebanyakan dari investor institusi. Tidak hanya dari lokal, investor asing juga sudah ada beberapa yang menyatakan minatnya untuk menyerap saham Batavia.
Sementara itu, Direktur Utama Batavia Prosperindo Internasional Rudi Setiadi mengatakan dari dana hasil IPO ini, sebesar masing-masing 50% akan digunakan oleh dua anak usahanya yaitu PT Batavia Prosperindo Sekuritas dan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian pada 31 Desember 2013, perseroan membukukan total pendapatan sebesar Rp153,3 miliar dan laba bersih komprehensif sebesar Rp32,7 miliar.