Bisnis.com, JAKARTA -- Banyaknya saham yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia menyebabkan para investor pemula kerap kebingungan.
“Banyak pemula dalam investasi dan trading melupakan hal sederhana pada saham, sehingga membabi buta membeli berdasarkan rekomendasi, lihat saham teraktif, saham yang murah di beli dan lainnya,” kata Ryan Filbert, penulis buku “Investasi Saham ala Swing Trader Dunia”, kepada Bisnis, Selasa (10/6/2014).
Menurutnya, hal itu semua salah dan bisa menjadi masalah.
Dia menambahkan, baru-baru ini terdapat satu saham yang di-suspend oleh otoritas bursa, meskipun pergerakan sahamnya aktif dan transaksi cukup besar di saham itu.
“Akibatnya uang kita tertanam dan tdk bs keluar dan masuk. Bisa saja selamanya tidak diperdagangkan lagi,” ujar Ryan.
Lain halnya dengan yang merasa beli saham murah untuk sekedar coba-coba. Ryan berpendapat hal ini tidak sepenuhnya salah.
Banyak saham murah di bawah Rp1.000 yang prospektif di masa depan.
Namun, dia menyarankan untuk membeli saham murah yang harusnya mahal dan menghindari saham yang murahan.
Salah satu caranya dengan membeli saham yang memiliki analisa teknikal dan fundamental yang mendukung.
Bila anda membeli tanpa analisa apapun artinya anda berjudi pada saham
“Saham IPO atau yang baru bukan jaminan akan saham itu selalu naik. Intinya, investasi-lah pada pengetahuan terlebih dahulu sebelum anda memulai investasi pada saham,” tegas Ryan.