Bisnis.com, JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) akan segera merampungkan pembayaran kupon obligasi valas senilai US$300 juta yang sempat tertunda beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Bumi gagal membayar kupon obligasi valas yang seharusnya dilakukan pada 12 Mei 2014. Obligasi itu diterbitkan lewat anak usaha perseroan Bumi Capital Pte Ltd dan jatuh tempo pada 2016. Technical default itu membuat harga surat utang perseroan anjlok.
Pada 13 November 2009, surat utang tersebut dijamin oleh entitas anak, a.l. PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited, dan Forerunner International Pte. Ltd. sebagai original subsidiary guarantors.
Perseroan merencanakan pembayaran kupon surat utang valasnya senilai US$300 juta pada pekan lalu , atau bersamaan dengan penutupan transaksi CIC (China Investment Corporation). Namun, menurut Dileep, proses ini masih terus berlangsung.
"Kami berencana menuntaskan pembayaran kupon dan transaksi CIC ini secepat mungkin," ujar Dileep Srirastava, Sekretaris Perusahaan Bumi Resources, kepada Bisnis, Selasa (3/6/2014).
Dileep menjelaskan apabila pembayaran kupon tidak dilakukan pada 11 Juni 2014, maka pemegang obligasi berhak untuk meminta percepatan pembayaran obligasi senilai US$300 juta tersebut menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar.