Bisnis.com, JAKARTA - Emiten-emiten yang bergerak di bidang kayu dan pengolahannya diprediksi masih sulit bangkit tahun ini karena minat masyarakat menggunakan kayu sebagai bahan baku rumah dan bangunan menurun.
Hal tersebut diungkapkan analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan kayu olahan sebagai bahan baku rumah dan bangunan saat ini kalah oleh material lain seperti baja ringan.
PT Sumalindo Lestari Jaya (SLJ) Global Tbk. (SULI) dan PT Tirta Mahakam Resources Tbk. (TIRT), 2 emiten yang menghuni sub sektor ini tercatat merugi masing-masing sejak 2011 dan 2012.
Mengutip laporan keuangan perseroan, pada 2011 SULI mencatatkan rugi bersih senilai Rp314,85 miliar. Tahun berikutnya rugi bersih perseroan berkurang 52,14% menjadi Rp150,68 miliar. Namun, angka kerugian bersih perseroan naik tajam sebesar 116,07% pada akhir tahun lalu menjadi Rp325,58 miliar.
Setali tiga uang, TIRT juga menorehkan hasil negatif dalam laporan keuangannya. Pada 2012 emiten ini mencatatkan rugi bersih senilai Rp32,22 miliar. Di akhir tahun lalu kerugian bersih perseroan naik 43,64% menjadi Rp46,28 miliar.