Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak dunia bervariasi pada Senin (Selasa pagi WIB), di tengah meningkatnya kekerasan di negara produsen minyak mentah Libya menyusul pemberontakan oleh seorang jenderal yang telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, naik 59 sen menjadi ditutup pada US$102,61 per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli merosot 38 sen menjadi menetap di US$109,37 per barel di akhir transaksi London dibandingkan dengan tingkat penutupan Jumat lalu.
Timothy Evans dari Citi Futures mengatakan reaksi bervariasi menunjukkan "sebuah keseimbangan yang kasar berkurangnya ketegangan atas Ukraina dan ancaman yang sedang berlangsung terhadap pasokan di Libya dan Nigeria."
Di Libya kelompok bersenjata menyerang parlemen sementara dan sebuah pangkalan udara pada Minggu (18/5), menambah kekacauan di negara itu di mana seorang kolonel yang mengaku berbicara atas nama tentara angkatan darat menyatakan parlemen ditangguhkan.
"Situasi di Libya memiliki dampak yang kuat pada sentimen (minyak brent)," kata analis CMC Market Michael McCarthy.
"Belum ada dampak pada pasokan tetapi itu adalah pengingat yang baik untuk investor tentang potensi gangguan yang ada, tidak hanya di Ukraina, tetapi juga di negara penghasil minyak seperti Libya," katanya kepada AFP.
Sementara Ukraina, sebuah kekhawatiran terhadap pasar sejak Maret, melihat beberapa kemungkinan berkurangnya ketegangan setelah Moskow memerintahkan pasukan di dekat perbatasan untuk kembali ke markasnya.
Harga minyak light sweet naik pada Senin karena ekspektasi pasar bahwa persediaan di Cushing, Oklahoma, pusat pengiriman untuk kontrak WTI, akan terus menurun.
Badan Informasi Energi AS akan merilis laporan persediaan di Cushing, pada Rabu (21/5). Persediaan telah menurun sejak leg selatan pipa Keystone XL mulai mengangkut minyak ke kilang-kilang di Gulf Coast dari pusat pengiriman pada Januari.
Persediaan Cushing turun 592.000 barel dalam pekan yang berakhir 9 Mei menjadi 23,4 juta barel. Pasar memperkirakan bahwa pasokan minyak mentah di pusat akan terus turun pada pekan lalu.