Bisnis.com, JAKARTA - PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) berencana mengeluarkan obligasi untuk mendanai ekspansi bisnis power plant perseroan yang tengah dikaji.
Meski tak menyatakan secara gamblang, Direktur Keuangan ITMG Edward Manurung mensinyalkan ITMG tengah melirik langkah akuisisi power plant dari pihak swasta.
"Minimal 100 megawatt (MW)," ucapnya singkat seusai jumpa pers di Bursa Efek Indonesia, Kamis (8/5/2014).
Nantinya, kata Edward, energi yang dihasilkan akan dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Namun, dia enggan merinci biaya yang dibutuhkan untuk langkah tersebut.
Dia menambahkan perusahaan tampaknya memang akan membutuhkan dana dari luar untuk merealisasikan rencana tersebut. "Mungkin awal pinjam ke bank biar lebih cepat kemudian bond," ungkapnya.
Saat ini perusahaan belum memandang perlu untuk melakukan right issue guna menggalang dana bagi perseroan. Saat ini saham ITMG yang dimiliki oleh perseroan adalah 35% dari total saham.
Selain pembangkit listrik, ITMG juga sedang bergerak untuk mengakuisisi beberapa perusahaan pemilik izin usaha pertambangan (IUP) batubara di wilayah Kalimantan.
Meski enggan menyebutkan jumlah pastinya, namun menurutnya salah satu kriteria yang diincar perusahaan adalah yang memiliki cadangan minimal 50 juta ton batubara.
Sementara itu, sepanjang kuartal I/2014 penjualan perseroan ada di kisaran US$490 juta. "Plus minus, sekitar segitulah," ucap Edward. Volume produksi batubara perseroan tercatat sekira 7,1 juta ton dengan harga rerata US$70 per ton.
Jika dibandingkan dengan rerata harga tahun lalu, harga tersebut lebih lemah. Berdasarkan catatan perseroan rerata harga 2013 mencapain US$74,9 per ton.
Tahun ini perusahaan menargetkan produksi mencapai 29,5 juta ton sedangkan volume penjualan sebesar 29,7 juta ton. Target produksi tersebut menguat tipis dari total produksi 2013 yang mencapai 29,4 juta ton dan volume penjualan sebesar 29,1 juta ton.
Adapun pada 2014 target pasar perseroan tak berubah. China, India, dan Jepang masih menjadi negara tujuan utama. Pada 2013 28% batubara ITMG diekspor ke China, 16% ke Jepang, dan 9% ke India.
Namun, menurut manajemen tahun ini pertumbuhan permintaan China bakal melambat dan India justru diprediksi bakal naik. Perseroan juga sudah mulai mengirim batubaranya ke Hawaii, Amerika Serikat.