Bisnis.com, JAKARTA- Sepanjang kuartal I/2014 PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) membukukan lonjakan pendapatan sebesar 344% dari US$30 juta atau sekitar Rp347,67 miliar menjadi US$131 juta atau setara Rp1,51 triliun secara year-on-year (y-o-y).
Dalam keterangan pers yang dirilis perseroan, Rabu (30/4/2014, ) ADRO mencatatkan kenaikan pendapatan 14% menjadi US$845 juta dari periode yang sama tahun lalu US$741. Sementara itu, pendapatan lain-lain perseroan meroket 1.107% secara y-o-y.
Mengutip laporan keuangan interim perseroan, total pendapatan lain-lain ADRO mencapai US$30,5 juta sedangkan pada triwulan I/2013 pendapatan lain-lain hanya senilai US$2,5 juta.
Hal ini disebabkan oleh keuntungan sebesar US$11,4 juta yang diperoleh dari penjualan saham PT Servo Media Sejahtera (SMS) melalui anak perusahaan Adaro, PT Alam Tri Abadi (ATA). Perseroan menjual kepemilikan sahamnya sejumlah 360.500 saham di SMS atau senilai US$25 juta.
Selain itu perseroan juga mengantongi keuntungan selisih kurs sebesar US$11,2 juta karena adanya revaluasi aset keuangan berdenominasi rupiah dan kewajiban Adaro. Pada laporan keuangan ini perseoan mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 6,4%. Padahal pada periode yang sama tahun lalu perusahaan justru merugi akibat selisih kurs hingga US$1,6 juta.
Adapun volume produksi dan penjualan batubara perseroan tercatat naik. Selama 3 bulan pertama tahun ini volume produksi perseroan meningkat 22% dari 11,4 juta ton menjadi 14 juta ton. Sementara itu volume penjualan menguat 23% ke level 13,9 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya 11,2 juta ton.