Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina Kian Tegang: Harga WTI Bisa US$109/barel

Ketegangan di Ukraina membawa berkah bagi pasar minyak mentah West Texas Intermediate (WTI). Harganya diperkirakan masih terus menguat dan bisa mencapai US$109 per barel.

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketegangan di Ukraina membawa berkah bagi pasar minyak mentah West Texas Intermediate (WTI). Harganya diperkirakan masih terus menguat dan bisa mencapai US$109 per barel.

Analis dari PT Central Capital Futures Wahyu Laksono menilai ketegangan geopolitik selalu menjadi pengerek harga bagi minyak mentah, meski tak berkorelasi langsung dengan cadangan.

“Intinya kalau ada perang paling tidak ada sentimen positif buat minyak,” kata Wahyu saat dihubungi Bisnis, Senin (21/4/2014).

Selain itu, menurut Wahyu, pasar juga menilai ada perbaikan ekonomi di sejumlah negara konsumen minyak mentah terbesar seperti China dan Amerika.

Dengan kondisi ini Wahyu memproyeksikan harga WTI bisa terkerek hingga US$109,21 jika berhasil menembus level US$105,20. 

Adapun jika WTI justru melemah, harganya bisa turun hingga  ke kisaran US$100 per barel di New York Mercantile Exchange (Nymex).

Sementara itu hingga perdagangan kemarin petang, kontrak WTI untuk pengiriman Mei tercatat melemah 0,18% menjadi US$104,11 per barel.

Wahyu melanjutkan, saat ini pasar berfokus pada isu politik di Ukraina. “Selama beberapa pekan terakhir data di AS enggak terlalu berpengaruh, meskipun cadangan terus naik,” katanya.

Setiap pertengahan minggu Energy Information Administration (EIA) AS merilis data cadangan minyak mentah di AS serta produk olahannya.

Akhir pekan lalu sedikitnya 3 orang tewas akibat bentrokan di Slovyansk yang terletak di wilayah timur Ukraina. Dalam insiden ini Rusia dituduh memicu kekerasan dan telah bersiap-siap melakukan invasi.

Hal ini lantas memperkuat dugaan bahwa AS bakal memperberat sanksi ekonomi terhadap Rusia.

Sementara itu managing director Navitas Resources Tom Janes mengatakan pada Bloomberg bahwa reaksi pasar terhadap isu politik ini terlalu berlebihan. “Hal terakhir yang akan dilakukan Rusia adalah menghentikan ekspor,” katanya.

Di sisi lain harga kontrak minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni di ICE Futures Europe tercatat melemah 0,41% menjadi US$109,08 per barel.

Penurunan ini terjadi selama 2 hari berturut-turut setelah mempertahankan kenaikannya sejak Februari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper