Bisnis.com, JAKARTA – Daewoo Securities Indonesia merekomendasikan membeli saham properti sebagai salah satu pilihan investasi yang tepat saat ini.
Menurut tim riset Daewoo Securities, ada dua masalah untuk berinvestasi di properti, yakni, pertama, membutuhkan modal yang besar dan yang kedua masalah likuiditas, kecuali mau jual di bawah harga pasar.
“Jadi dari pada membeli langsung properti lebih baik membeli saham properti, butuh modal yang tidak besar dan tidak masalah dengan likuiditas, kecuali beli saham properti yang tidak likuid,” ujarnya melalui riset, Kamis (3/4/2014).
Pada 2013, sektor properti naik 3,2% melebihi indeks yang turun 1%. “Berdasarkan perhitungan kami, laba bersih sektor properti naik 56% melebihi rata-rata perusahaan yang turun 2,1%,” katanya.
Berikut lima perusahaan properti dengan kapitalisasi pasar terbesar:
- Bumi Serpong Damai (BSDE IJ)
- Lippo Karawaci (LPKR IJ)
- Ciputra Development (CTRA)
- Pakuwon Jati (PWON IJ)
- Summarecon Agung (SMRA IJ)
“Di antara kelima nama tersebut BSDE mempunyai pertumbuhan tercepat yakni 109% dengan ROE 21,7%.”
Saat ini, perusahaan BSDE diperdagangkan pada PE 10,9x lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan properti lainnya LPKR IJ (22x); CTRA IJ (18,4x); PWON IJ ( 15,6x); SMRA IJ (13,7x).
“Menurut kami, tidak ada justifikasi dari sisi fundamental untuk diskon tersebut.”