Bisnis.com, JAKARTA—Tembaga terkerek naik. Ancaman keterbatasan pasokan menjadi faktor utama yang mengerek harga.
Pada perdagangan Rabu (2/4/2014) petang kontrak tembaga untuk pengiriman dalam tiga bulan tercatat menguat 0,23% menjadi US$6.660 per ton di London Metal Exchange (LME).
Analis energi dari Mine Life Pty Gavin Wendt mengatakan pada Bloomberg, meski sejumlah perusahaan telah melaporkan bahwa tambang tembaga tak terimbas gempa pasar tetap khawatir.
Adapun menurut pengamat komoditas Ibrahim rencana penggelontoran stimulus moneter sejumlah negara, terutama China juga turut meningkatkan proyeksi permintaan terhadap logam industri.
Kebijakan ini kemungkinan besar bakal diambil untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
Namun, rentangnya memang akan cenderung sempit.
Hal ini dipengaruhi oleh perhatian pasar terhadap perbaikan perekonomian AS dan kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (the Fed).
Menurutnya data positif dari AS bisa mengerek dolar dan berpotensi melemahkan sebagian besar komoditas, termasuk tembaga.