Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan pasar uang akan lebih fokus terhadap pengumuman Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis dini hari, setelah proses referendum Crimea berjalan tanpa kerusuhan berarti.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan tren pelemahan dolar global belum juga sirna sepenuhnya, di tengah membaiknya sejumlah data ekonomi Amerika Serikat, serta kembali meningkatnya tensi di Ukraina.
Sementara itu meningkatnya risiko di China, ujar dia, sebenarnya sudah mulai terfaktorkan di pasar saham Asia yang terjerembab dan nilai tukar yang melemah.
“Pengumuman FOMC ditunggu. Ke depan fokus juga akan berada pada sanksi ekonomi terhadap Rusia. Dolar masih akan tertekan minggu ini,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (18/3/2014).