Bisnis.com, JAKARTA — PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) akan menggenjot penjualan jamu herbal untuk merealisasikan target pendapatan Rp2,8 triliun dan laba bersih Rp450 miliar pada tahun ini.
Direktur Keuangan Sido Muncul Revi Firmansjah mengatakan segmen jamu herbal dinilai memiliki marjin lebih tebal dibandingkan dengan segmen yang lain.
Dari laporan keuangan per 31 Desember 2013, penjualan jamu herbal mencapai Rp1,03 triliun, sedangkan harga pokok penjualan (HPP) hanya sekitar Rp368,15 miliar.
“Kontribusi jamu herbal mencapai 43,4% terhadap total pendapatan 2013 dari tahun sebelumnya hanya 32,8%,” katanya kepada Bisnis, Kamis (13/3/2014).
Menurut Revi, segmen minuman energi menyumbang pendapatan Rp1,01 triliun sepanjang tahun lalu atau berkontribusi 42,5% dari total pendapatan Rp2,37 triliun.
Di sisi lain, HPP minuman energi mencapai Rp768,79 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan segmen jamu herbal.
Selain itu, penjualan minuman dan permen mencapai Rp159,6 miliar dengan HPP Rp126,56 miliar, minuman kesehatan Rp148,7 miliar dengan HPP Rp95,06 miliar, serta produk lain sebesar Rp20,38 miliar dengan HPP Rp3 miliar.
Sido Muncul menargetkan perolehan pendapatan sekitar Rp2,8 triliun sepanjang tahun ini atau tumbuh 18,04% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu sebesar Rp2,37 triliun.
Selain itu, perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia pad 18 Desember 2013 lalu itu menargetkan laba bersih Rp450 miliar pada 2014 atau naik 10,8% dari posisi tahun lalu.