Bisnis.com, JAKARTA—PT Wijaya Karya (Wika) Beton mengincar dana segar Rp1,2 triliun hingga Rp1,3 triliun dalam rencana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. itu.
Dalam aksi korporasinya itu, perseroan siap melepas sebanyak-banyaknya 2,045 miliar saham atau 23,47% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Direktur Keuangan Wika Beton Entus Asnawi menuturkan perseroan telah memperoleh izin praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Kamis (27/2/2014).
“Setelah dapat praefektif itu, kami akan pasang prospektus Senin [3/3] nanti sebagai tanda akan dimulainya penawaran awal,” ujarnya seperti diberitakan Bisnis Indonesia, Senin (3/3/2014).
Dalam prospektus yang dirilis perseroan, masa penawaran awal (bookbuilding) IPO digelar pada 4 Maret—17 Maret 2014. Sementara itu, pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan dapat dilaksanakan 3 April 2014.
Dia menjelaskan perseroan menggunakan laporan keuangan per 31 Desember 2013 sebagai dasar valuasi saham dalam aksi korporasi tersebut. Sebelumnya, Wika Beton sempat akan menggunakan buku September 2013 tetapi tidak direstui OJK.
Dalam aksi korporasi itu, Wika Beton menunjuk empat penjamin emisi efek (underwriter), yakni PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Sucorinvest Central Gani.