Bisnis.com, LONDON - Tembaga hari ini Kamis (27/2/2014) diperdagangkan di dekat level terendah sejak Desember, di tengah kekhawatiran melemahnya permintaan menyusul perlambatan permintaan China, konsumen terbesar tembaga.
Sebelumnya rilis data manufaktur China selama Februari menunjukkan perlambatan dan anjlok ke level terendah selama 7 bulan terakhir. Di sisi lain pasokan tembaga yang dipantau di Shanghai Futures Exchange berada di posisi tertinggi dalam 9 bulan terakhir.
Presiden Utah Metal Works Inc. Mark Lewon mengatakan pasar tembaga melemah dalam sepekan terakhir.
Perlambatan ekonomi China membuat pasar mempertanyakan pertumbuhan permintaan China di tengah upaya produsen meningkatkan volume produksi tembaga.
Pekan lalu First Quantum Minerals Ltd. mengatakan pihaknya telah merampungkan proyek tambang di Zambia hingga 75%. “Saya berpendapat tembaga akan makin bearish dengan kondisi ini,” kata Lewon.
Pada perdagangan Kamis malam kontrak tembaga untuk pengiriman dalam tiga bulan tercatat turun 0,54% menjadi US$7.026 per ton di London Metal Exchange. Sebelumnya tembaga sempat merosot ke posisi US$6.994 per ton, terendah sejak 4 Desember.
Adapun tembaga untuk pengiriman April di Commodity Exchange, New York turun 0,33% menjadi US$3,20 per pound.