Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks MSCI Asia Pasifik Turun 0,4%

Saham Asia anjlok sehingga mendorong turun indeks regional hingga hari kedua pekan ini setelah saham Jepang melemah dan nilai tukar Australia serta Selandia Baru terpukul di tengah kekhawatiran pelemahan yuan.
Pelemahan yuan ke titik terendah sejak 2010 memicu spekulasi bahwa bank sentral China akan melonggarkan pengelolaan nilai tukar. /bisnis.com
Pelemahan yuan ke titik terendah sejak 2010 memicu spekulasi bahwa bank sentral China akan melonggarkan pengelolaan nilai tukar. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Saham Asia anjlok sehingga mendorong turun indeks regional hingga hari kedua pekan ini setelah saham Jepang melemah dan nilai tukar Australia serta Selandia Baru terpukul di tengah kekhawatiran pelemahan yuan.

Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,4% pada pukul 09.18 waktu Tokyo atau pukul 07.18 WIB, sedangkan Indeks Topic Jepang melemah 0,7% dan Indeks Standard & Poor’s 500 naik 0,1%.

“Pelemahan nilai tukar bisa dilihat sebagai sebuah sinyal bahwa data ekonomi China akhir-akhir ini merupakan sebuah indikasi bahwa ekonomi melemah,” ujar Evan Lucas, market strategist pada IG Ltd. sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (26/2/2014).

Pelemahan yuan ke titik terendah sejak 2010 memicu spekulasi bahwa bank sentral China akan melonggarkan pengelolaan nilai tukar. Seiring dengan langkah itu para anggota legislatif  negara itu akan membahas kebijakan ekonomi untuk memacu pertumbuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper