Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada hari ini, Selasa (25/2/2014) masih akan terjaga di levelnya.
“Belum ada sentimen yang membuat penguatan dolar kembali pagi ini, sehingga rupiah masih akan terjaga di level sekarang,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (25/2/2014).
Dia mengatakan pagi ini data Leading Economy Index China dinanti pasar. Malam hari data perumahan AS diumumkan.
Ragga mengatakan perbaikan fundamental rupiah masih terasa di tengah pelemahan dolar global. Di tengah tren pelemahan dolar index, kurs rupiah NDF 1bulan menguat hingga 11.633 kemarin sore.
Penguatan rupiah yang lebih tinggi dari mata uang rekan dagang, ujarnya, memberi pesan faktor fundamental perbaikan neraca transaksi berjalan masih tersisa.
“Sampai dini hari tadi dollar index masih tertekan, walaupun hanya tipis,” kata Rangga.
Dikemukakan yield SUN kembali naik, seiring naiknya yield US Treasury. Yield SUN tenor 10 tahun beranjak dari titik terendahnya semenjak awal November di 8,3% sejalan dengan yield US Treasury yang mulai naik ke 2,74%.
Pergerakan rupiah/US$
Tanggal | Rp/US$ |
24/2 | 11.649 |
21/2 | 11.744 |
20/2 | 11.825 |
19/2 | 11.778 |
Sumber:Bloomberg Dollar Index, 2014
