Bisnis.com, JAKARTA—Harga kedelai terus melemah setelah mencatat rekor tertinggi dalam lima bulan, sehingga memangkas peningkatan harga per pekan.
Pelamahan ini terjadi setelah pemerintah AS menyatakan petani negara itu akan membuka lebih luas lahan pertanian pada tahun ini.
Kedelai untuk pengiriman Mei melemah 0,4% menjadi US$13,4275 per bushel di bursa Chicago Board of Trade dan tercatat US$$13,44 pukul 12.10 waktu Singapura atau pukul 11.10 WIB. Sementara itu, kontrak mencapai US$13,585 pada 19 Februari atau yang tertinggi sejak 19 September sekaligus kenaikan 1,4% per pekan.
“Perkiraan penanaman kedelai yang lebih banyak di AS membuat harga tertekan,” ujar Vanessa Tan, analis pada Phillip Futures Pte sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (21/2/2014). Menurutnya, hasil panen di Brasil rusak karena cuaca kering sehingga bisa menahan laju penurunan harga.
Kedelai di Brasil bagian selatan mulai membusuk dalam tiga hingga empat pekan akibat cuaca yang kurang bagus. Padahal, bulan Februari merupakan waktu panen, menurut laporan Crop Projections.