Bisnis.com, JAKARTA—Harga aluminium naik selama lima sesi perdagangan dalam enam hari, setelah perusahaan tambang Alcoa Inc. menyatakan akan menutup smelter.
Di sisi lain, produsen logam terbesar dunia United Co. Rusal memperkirakan produksinya akan turun tahun ini.
Kontrak untuk pengiriman tiga bulan di bursa London Metal Exchange menguat 0,2% menjadi US$1.736,50 per metrik ton dan tercatat US$1.735,50 pada pukul 10.38 waktu Tokyo atau pukul 08.38 WIB. Sementara itu, logam industri naik 1,7% bulan ini, sedangkan tembaga naik tipis ke US$7.164,50 per ton.
Alcoa menutup smelter yang sudah berusia 50 tahun di Point Henry Geelong, Australia, sehingga mengakibatkan produksi global berkurang 190.000 ton menjadi 3,7 juta ton.
“Pengumuman Alcoa menutup smelter membyuat harga aluminium membubung,” ujar Hwang Il Doo, senior trader pada Korea Exchange Bank Futures Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (18/2/2014). Menurutnya, pasar akan kekurangan pasok akibat smelter berbiaya tinggi.