Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat terus mengalami penguatan, dan diprediksi akan bertengger di level Rp11.600.
Analis dan Periset PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengemukakan banyaknya sentimen positif menyebabkan rupiah per dolar AS menguat signifikan.
“Kebanjiran sentimen positif. (Kemungkinan rupiah hari ini ditutup) di Rp11.650 per dolar AS.,” kata Zulfirman saat dihubungi hari ini, Senin (17/2/2014).
Dia mengatakan sentimen positif membanjiri pasar dalam negeri mulai dari awal bulan sampai akhir pekan kemarin.
“Antara lain defisit current account dan peningkatan penyaluran kredit China,” kata Zulfirman.
Seperti diketahui pada penutupan akhir pekan lalu, rupiah per dolar AS masih bertengger di level 11.800. saat pembukaan hari ini menguat ke level Rp11.700 per dolar AS, dan berlanjut ke Rp11.600.
Data ekonomi yang dorong penguatan rupiah atas dolar AS:
- Neraca pembayaran Indonesia kuartal IV/2013 kembali tercatat surplus sebesar US$4,4 miliar. Defisit transaksi berjalan menurun cukup tajam menjadi US$4 miliar atau 1,98% dari produk domestik bruto
- Perbankan China mengucurkan yuan 1,32 triliun (US$ 217,6 miliar) kredit baru, lebih tinggi dari harapan pasar yang 1,1triliun yuan.
Pergerakan rupiah/US$
Tanggal | Rp/US$ |
Pk. 13.12 WIB (17/2) | 11.688 |
Buka17/2 | 11.748 |
14/2 | 11.831 |
12/2 | 12.980 |