Bisnis.com, JAKARTA—Harga kedelai turun hingga hari kedua setelah Departemen Pertanian AS (USDA) menaikkan perkiraan produksi global.
Kontrak kedelai untuk pengiriman Maret melemah 0,3% menjadi US$13,21 per bushel di bursa Chicago Board of Trade dan tercatat US$13,2475 pada pukul 11.17 waktu Singapura atau pukul 10.17 WIB. Harga komoditas itu naik selama tujuh sesi hingga 7 Februari atau yang terlama sejak Maret 2012.
Cadangan global sebelum dimulainya musim panen di belahan bumi bagian utara pada 2014 akan mencapai 73,01 juta metrik ton. Sedangkan pada Januari diperkirakan sebanyak 72,3 juta ton, menurut USDA.
Sejumlah analis yang disurvei Bloomberg rata-rata memperkirakan hasil panen tersebut sebanyak 72,39 juta ton. Produksi global kedelai secara total mencapai 287,69 juta, sedangkan bulan lalu diprediksi 286,83 juta dan 268.27 juta setahun sebelumnya, menurut USDA.
“Laporan USDA menyebutkan harga kedelai melemah sehingga memicu kekhawatiran kenaikan harga komoditas itu akhir-akhir ini mempelemah fundamental,” ujar Luke Mathews, seorang commodity strategist pada Commonwealth Bank of Australia sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (11/2/2014). Menurutnya, prediksi produksi kedelai global direvisi naik dan permintaan direvisi turun sehingga ikut mengubah prediksi global. (Bloomberg)