Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah akhirnya menyerap Rp15 triiliun pada lelang hari ini, Rabu (5/2/2014), atau lebih besar dari target indikatif Rp10 triliun.
Menurut data Direktorat Jendral Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, penyerapan tertinggi berasal dari seri FR0070 dan FR0071 masing-masing senilai Rp4,5 triliun dan Rp5,4 triliun.
Adapun, permintaan yang masuk pada lelang tersebut mencapai Rp28,4 triliun, atau turun sedikit dari lelang sebelumnya Rp30,07 triliun. Kendati demikian, Fakhrul Aufa, analis obligasi PT Penilai Harga Efek Indonesia, mengatakan minat investor asing belum turun.
“Meskipun turun, minat investor asing pada lelang terbilang tinggi, karena rupiah juga menguat. Ini menandakan masih ada capital inflow,” katanya, Rabu (5/2/2014).
Menurut data kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup menguat berada di level Rp12.172 per dolar Amerika Serikat. Sementara itu, menurut data Bloomberg, rupiah menguat 0,07% ke level Rp12.194, atau tertinggi sepanjang pekan ini.
Penurunan permintaan tersebut, lanjutnya, disebabkan beberapa faktor antara lain isu tapering off dan meningkatnya inflasi pada Januari yang turut menyebabkan imbal hasil obligasi di pasar acuan bergerak naik dalam beberapa waktu terakhir.