Bisnis.com, KUALA LUMPUR—Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menanjak naik dalam 2 hari terakhir, di tengah pelemahan ringgit terhadap dolar AS, sehingga mengerek minat pasar terhadap kontrak berdenominasi ringgit.
Harga kontrak CPO untuk pengiriman Maret naik 0,5% menjadi 2.537 ringgit (US$770) per ton di Bursa Malaysia Derivatives dan mengakhiri sesi transaksi pagi pada level 2.533 ringgit. Sepanjang pekan ini, harga CPO naik 0,6%. Adapun bursa Malaysia akan tutup esok hari karena libur nasional.
Sementara itu, nilai ringgit melemah pascaekonomi AS yang menunjukkan perbaikan, sehingga memperkuat spekulasi pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas stimulus moneter lebih lanjut. Hari ini, ringgit menyentuh level 3,29 per dolar; terendah sejak 3 Januari.
Wakil Presiden Direktur CIMB Futures Sdn. Kuala Lumpur, Hiro Chai mengatakan kepada Bloomberg, pelemahan mata uang tersebut tampaknya memberikan dampak positif bagi CPO.
Di sisi lain, harga minyak kedelai untuk pengiriman Maret turun 0,4% menjadi US$37,83 sen per pound di Chicago Board of Trade. Sementara itu, harga minyak kelapa sawit murni naik 1,1% menjadi 5.842 yuan (US$966) per ton di Dalian Commodity Exchange.