Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga WTI Menguat, Peluang Pengetatan Stimulus Moneter AS Berkurang

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik hingga hari kedua setelah pertumbuhan tenaga kerja AS yang lebih rendah dari perkiraan membuat spekulasi bank sentral akan mengurangi belanja obligasi menjadi reda.
/ilustrasi
/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik hingga hari kedua setelah pertumbuhan tenaga kerja AS yang lebih rendah dari perkiraan membuat spekulasi bank sentral akan mengurangi belanja obligasi menjadi reda.

Kontrak minyak mentah menguat hingga 0,2% di bursa New York sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (13/1/2014). Sementara itu, perusahaan AS mempekerjakan lebih sedikit tenaga kerja sejak Januari 2011 pada bulan lalu, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja pada 10 Januari lalu.

Laporan itu menyebutkan terjadi kenaikan tenaga kerja hanya sebesar 74.000 atau di bawah perkiraan rata-rata analis yang disurvei Bloomberg News sebesar 197.000.

WTI untuk pengiriman Februari tercatat US$92,81 per barel atau naik 9 sen di bursa perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange pada pukul 11.05 waktu Sydney atau pukul 07.05 WIB. Kontrak komoditas itu naik 1,2% menjadi US$92,72 pada 10 Januari. Sedangkan volume seluruh kontrak tercatat sekitar  29% di bawah rata-rata 100 hari.

Kontrak Brent untuk pembayaran Februari naik hingga 39 sen atau 0,4% menjadi US$107,64 per barel di bursa ICE Futures Europe London. Sedangkan selisih harga minyak mentah acuan Eropa itu mencapai US$14,79 terhadap WTI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper