Bisnis.com, NEW DELHI—Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) melonjak ke titik tertingi dalam sepekan menyusul pelemahan ringgit. Hal ini mengerek prospek eksportasi dari negara penghasil CPO terbesar kedua dunia.
Kontrak untuk pengiriman Maret tercatat naik 1,3% menjadi 2.617 ringgit (US$795) per ton di Bursa Malaysia Derivatives. Angka ini adalah yang tertinggi sejak 12 Desember. Pada jeda siang hari ini, Senin (23/12/2013) harga CPO tercata berada di level 2.612 ringgit. Pekan lalu, harga CPO naik 0,9%.
Sementara itu, ringgit membukukan penurunan selama 9 pekan berturut-turut. Spekulasi tentang aliran dana masuk yang melambat karena pengurangan stimulus moneter Bank Sentral AS melemahkan nilai ringgit terhadap dolar AS.
Data dari Intertek menunjukkan ekspor CPO Malaysia anjlok menjadi 883.575 ton pada 20 hari pertama Desember. Angka ini tercatat turun 12% dibandingkan dengan periode yang sama bulan lalu. Sementara itu Indonesia akan menahan pajak ekspor sebesar 12% selama Januari sedangkan harga patokan untuk minyak mentah naik menjadi US$856,46 per ton