Bisnis.com, JAKARTA - Saham operator gerai kopi terbesar dunia Starbucks anjlok ke level terendah dalam waktu lebih dari setahun setelah ITG Investment Research menyatakan pertumbuhan penjualan kopi di wilayah Amerika akan melambat.
Saham Starbucks turun 2,9% menjadi US$77,38 pada sesi penutupan perdagangan di bursa saham New York kemarin. Penurunan itu merupakan yang tertinggi sejak 19 Oktober 2012.
Saham perusahaan yang berbasis di Seattle itu dilaporkan menguat 44% tahun ini, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 naik 26%.
“Setelah menunjukkan kinerja yang sangat baik selama dua triwulan, data kami menunjukkan momentum pertumbuhan gerai itu melemah pada triwulan ini,” ujar Steve West, seorang analis ITG sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (11/12/2013).
CEO Starbucks Howard Schultz terus menggaet penggila kopi dengan menawarkan aneka menu lainnya termasuk teh dan jus buah dalam satu program Evolution Fresh. Dengan langkah inovasi itu, Starbucks menikmati lonjakan pendapatan sedikitnya 10% selama delapan triwulan terakhir.