Bisnis.com, JAKARTA - PT Centrin Online Tbk. membatalkan rencana akuisisi tiga perusahaan teknologi informasi senilai Rp106 miliar.
"Kami informasikaann bahwa rencana transaksi dalam surat tertanggal 13 September 2013 tidak kami lanjutkan," ujar Sekretaris Perusahaan Centrin Online Yanti Kosasih dalam keterbukaan informasi yang dirilis Selasa(10/12/2013).
Sayangnya, manajemen perseroan enggan menjelaskan lebih rinci alasan pembatalan transaksi pembelian tiga perusahaan tersebut.
Direktur Keuangan Centrin Online Sun Jen Tjin tidak menanggapi pertanyaan yang disampaikan Bisnis melalui pesan singkat.
Emiten yang baru saja berganti lini bisnis menjadi jasa dan investasi telekomunikasi itu sebelumnya berniat melebarkan sayap dengan mengakuisisi tiga perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi.
Ketiga perusahaan yakni, PT Indo Pratama Teleglobal (IPT) dengan persentase pembelian 99,99% saham bernilai total Rp105,99 miliar. Selain itu, masing-masing 1% saham PT Teleglobal Lintas Media (TLM), dan PT Indopratama Jaringan Telematika (IJT) seharga Rp1 juta.
Perseroan telah menandatangani perjanjian jual beli atau conditional sale and purchase agreement (CSPA) atas pembelian tiga perusahaan tersebut pada 11 September 2013.
“Perseroan menandatangani CSPA dengan Tindjaja Soetadji, Setyo Handojo Singgih, dan PT Mora Telematika Indonesia selaku para pemegang saham pada 11 September 2013,” demikian tertulis dalam informasi yang dirilis 13 September 2013.
Sebagai informasi, Indo Pratama Teleglobal merupakan perusahaan penyedia solusi terintegrasi untuk data, penyewaan saluran, jasa internet, data center, dan perbaikan perangkat teknologi informasi.
Perusahaan tertutup yang didirikan pada 2000 itu berfokus tiga lini bisnis, yakni bisnis layanan internet, penyedia infrastruktur dan integrasi sistem.
Sebagai informasi, tahun ini perseroan telah menerbitkan saham baru mencapai 92,31% dari total modal disetor perseroan atau secara nominal sebesar Rp677,86 miliar. Langkah itu dilakukan untuk memuluskan aksi backdoor listing Northstar Grup terhadap anak usahanya PT Retower Asia.