Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pamor Emas Tertekan Sinyal Stimulus AS, Harga Turun Pagi Ini

Harga emas di bursa komoditas New York acuan Comex Gold Bloomberg melemah pada awal perdagangan pagi ini, Senin (9/12/2013)

Bisnis.com, JAKARTA— Harga emas di bursa komoditas New York acuan Comex Gold Bloomberg melemah pada awal perdagangan pagi ini, Senin (9/12/2013).

Pada Minggu (8/12/2013) pada pukul 18.45 waktu New York atau Senin pagi  (9/12/2013) pukul 06.45 WIB, harga emas untuk kontrak Februari 2014 ke level US$ 1.229,1 ounce atau US$39,52/gram.

Harga turun ke  US$39,46  per gram pada pukul 07.01 WIB. Dengan menngacu kurs tengah Bank Indonesia yang mematok rupiah pada Rp11.960 per dolar AS, harga emas menjadi Rp471.941.

Harga kembali mengalami penurunan pada pukul 07.09 menjadi US$39,45 atau Rp471.822.

Seperti diketahui Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis atau Jumat pagi WIB, karena pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang lebih kuat dari perkiraan penurunan klaim pengangguran sehingga mengurangi daya tarik investasi logam.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari 2014 turun 15,3 dolar AS, atau 1,23%, menjadi menetap di 1.231,5 dolar AS per ounce.

Menurut analis pasar, emas berjangka turun untuk ketiga kalinya dalam empat hari karena data ekonomi AS memperkuat kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin segera mulai memangkas stimulusnya, sehingga membatasi permintaan pasar terhadap logam mulia sebagai "safe haven".

Ekonomi AS tumbuh pada tingkat 3,6%  di kuartal ketiga, naik dari perkiraan awal 2,8%, sementara klaim pengangguran secara tak terduga turun ke tingkat terendah dalam lebih dari dua bulan pada 30 November, laporan terpisah pemerintah AS menunjukkan pada Kamis.

Emas anjlok 26 persen sepanjang tahun ini sampai Rabu, menuju penurunan tahunan pertama dalam 13 tahun. Beberapa investor kehilangan kepercayaan pada logam mulia sebagai penyimpan nilai di tengah reli di pasar ekuitas dan inflasi tetap rendah, seperti dikutip Antara.

Perak untuk pengiriman Maret turun 26 sen, atau 1,31%, menjadi ditutup pada 19,570 dolar AS per ounce.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper