Bisnis.com, JAKARTA - Selama Oktober, Bursa Timah Indonesia membukukan transaksi 604 lot timah atau setara dengan 3.020 ton timah batangan. Angka ini naik hampir 300% dibandingkan dengan transaksi September.
Data dari BTI menunjukkan, selama September transaksi timah tercatat sebesar 159 lot atau 795 ton sedangkan pada Agustus volume transaksi tercatat sebesar 25 ton.
Perkembangan transaksi ini dipicu oleh penambahan jumlah anggota bursa yang saat ini berjumlah 31 anggota. Dari jumlah tersebut ada 14 pembeli dan 17 penjual atau smelter. Pembeli tersebut berasal dari negara di Asia dan Eropa. Berikut adalah daftar anggota BTI hingga hari ini, Kamis (28/11/2013).
14 Member Pembeli:
1. Toyota Tsusho Corporation
2. H Monde d/h 3H Co, Ltd,
3. Daewoo International Corporation,
4. Great Force Trading,
5. Purple Product Pvt Ltd,
6. Westin Trade Global Limited,
7. Indometal (London) Limited,
8. Uni Bros Metal Pte Ltd,
9. Gold Matrix Resources Pte Ltd,
10. Noble Resources International Pte Ltd,
11. Comexindo International, PT, Eco Tropical Resources,
12. Pte Ltd,
13. Amalgamet Pte Ltd,
14. My United Trader.
17 Member Penjual:
1. PT Timah. Tbk.
2. PT Tambang Timah,
3. PT Mitra Stania Prima,
4. PT Refined Bangka Tin,
5. PT Inti Stania Prima,
6. PT Eunindo Usaha Mandiri,
7. PT Prima Timah Utama,
8. PT Bukit Timah,
9. PT Sariwiguna Bina Sentosa,
10. PT Artha Cipta Langgeng,
11. PT Karimun Mining,
12. CV Venus Inti Perkasa,
13. PT Babel Inti Perkasa,
14. CV United Smelting,
15. PT DS Jaya Abadi,
16. PT Stanindo Inti Perkasa,
17. PT Belitung Industri Sejahtera.
Sumber: Bursa Timah Indonesia, 2013