Bisnis.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) diketahui mencanangkan belanja modal hingga US$800 juta dan bakal menjual Lippomall Kemang senilai Rp3,3 triliun kepada First REIT untuk mendukung posisi kas.
“Belanja modal sih tergantung proyeknya, kita bakal canangkan US$600 juta-US$800 juta,” ujar Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Wijaya seusai presentasi dalam acara Investor Summit 2013 di Pacific Place hari, Kamis (28/11/2013).
Dia menjelaskan sumber pendanaan bakal berasal dari kas yang hingga saat ini mencapai US$300 juta, sementara sisanya kemungkinan dari pinjaman perbankan dan pasokan dari pra-penjualan produk.
“Untuk pendanaan dari penerbitan obligasi kemungkinannya kecil. Hal itu karena rate-nya masih tinggi dan kondisi tahun depan masih belum jelas,” jelasnya.
Pihaknya juga mengungkapkan bakal menjual Lippomall Kemang senilai Rp3,3 triliun kepada First REIT dari Singapura. Menurut Ketut, Lippomall Kemang sejatinya akan dijual pada tahun ini, tetapi ternyata molor.
“Penjualan mall tersebut untuk persiapan kami menambah kas menghadapi tahun 2014,” tuturnya.
Disisi lain, terkait penjualan dari divisi residensial, Ketut menuturkan pihaknya baru saja melakukan revisi target dari Rp6,8 triliun menjadi Rp4,8. Hal itu karena beberapa proyek yang mundur terkait perijinan.
“Proyek yang tertunda antara lain Kemang Village, Lippo Village dan Lippo Cikarang. Untuk tahun depan penjualan kami targetkan Rp6,8 triliun setelah proyek yang mundur tersebut,” ucap Ketut.
Sementara itu pada tahun depan Lippo Karawaci memproyeksi bakal meraup total pendapatan mencapai Rp11,59 triliun atau naik 74% dari target 2013 Rp6,66 triliun. Jumlah itu berasal dari ordinary business sebanyak Rp8,59 triliun dan extraordinary business Rp3 triliun.
Lebih lanjut, laba bersih diprediksi bakal mencapai Rp2,67 triliun, atau naik 120% dari proyeksi tahun ini Rp1,21 triliun. Proyeksi laba bersih 2014 bakal diraih dari ordinary business sebanyak Rp1,42 triliun dan extraordinary business Rp1,25 triliun.
Adapun hingga kuartal III/2013 Lippo Karawaci berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp4,78 triliun atau meningkat 25% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,81 triliun.
Peningkatan pendapatan terbesar berasal dari divisi health care yang meningkat sebesar 47% yang dipegang PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) menjadi Rp1,83 triliun dari Rp1,24 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari bisnis rumah sakit tersebut, Lippo Karawaci rencananya bakal membuka 5 sampai 6 lagi. Adapun tahun ini perseroan sudah mengoperasikan 14 rumah sakit.
“Rencana pembangunan yang sudah di tentukan bakal berada di Medan, Kupang, Semarang, Bandung dan penambahan di Surabaya,” ungkap Ketut.