Bisnis.com, JAKARTA— Trust Securities mengemukakan pasca terjadinya aksi jual besar-besaran karena menanggapi negatif makin melemahnya nilai tukar rupiah, indeks harga saham gabungan (IHSG) kemarin, Rabu (27/11/2013) dapat berbalik dan kembali menguat.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan pelaku pasar memanfaatkan menghijaunya bursa saham Amerika Serikat, setelah dirilis kenaikan building permits dan home prices index.
“Akan tetapi kami melihat mengijaunya laju IHSG tersebut belumlah mengkonfirmasi penguatan yang kuat karena bila dilihat secara intraday perdagangan, laju IHSG masih cenderung mengalami pelemahan,” kata Reza dalam risetnya untuk hari ini, Kamis (28/11/2013).
Selain itu, ujarnya, yang lebih menarik adalah penguatan IHSG saat perdagangan kemarin justru di saat rupiah tembus level 11.800 per dolar AS. Bloomberg Dollar Index saat penutupan (27/11/2013), rupiah berada di Rp11.886 per dolar AS.
Dia mengatakan laju bursa saham China dan sekitarnya, adanya nett buy asing, serta pembukaan pasar saham Eropa yang positif turut memberikan sentimen positif pada IHSG sepanjang perdagangan.
IHSG menyentuh level 4.272,43 (level tertingginya) di awal sesi 1, ke level 4.220,05 (level terendahnya) di mid sesi 2, dan berakhir di level 4.251,49.
“Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell,” kata Reza.