Bisnis.com, JAKARTA - Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR), perusahaan investasi Grup Bakrie, menanti digelarnya rapat umum pemegang saham Bumi Plc. pada 4 Desember 2013.
Bobby Gafur Umar, Direktur Utama dan CEO Bakrie & Brothers, mengatakan perseroan berharap rapat umum pemegang saham (RUPS) Bumi Plc. untuk menuntaskan pemisahan antara Bumi Plc. dengan Grup Bakrie segera terwujud.
“Perjalanan tidak mulus, banyak masalah dengan partner. Kami putuskan untuk keluar dari pasar di London,” kata Bobby, Jumat, (22/11/2013).
Per 30 September 2013 BNBR memiliki efek ekuitas di PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) sebanyak 548,59 juta saham atau 2,64% kepemilikan saham. Untuk berpisah dari Bumi Plc, Grup Bakrie akan menjual kepemilikan 23,8% sahamnya di Bumi Plc. dan membeli kembali 29,2% saham Bumi Plc di BUMI.
Bumi Plc., perusahaan tambang yang tercatat di London, baru saja mengumumkan penundaan RUPS Bumi Plc. untuk meminta persetujuan pemegang saham dalam pemisahan Bumi Plc. dari Grup Bakrie.
RUPS tetap digelar pada 4 Desember 2013, tapi untuk menjadwal ulang rapat umum soal perceraian Bumi Plc. dengan Grup Bakrie.
Penundaan terjadi karena Samin Tan, Chairman Bumi Plc., belum dapat memenuhi rincian pembiayaan pembelian 23,8% saham Bakrie di Bumi Plc. senilai US$223 juta.
Direksi independen Bumi Plc. dan Grup Bakrie sepakat untuk memperpanjang ketentuan pengaturan pembiayaan RACL, perusahaan milik Samin Tan, hingga 29 November 2013.
Direksi independen Bumi Plc. pun tengah mempertimbangkan untuk mengirim surat edaran baru bagi pemegang saham guna meminta persetujuan pemisahan.