Bisnis.com, SAN FRANCISCO-- Twitter Inc merancang harga penawaran umum perdana (IPO) lebih mahal dari Facebook Inc, saingan terberat yang memiliki pengguna lima kali lebih banyak.
Twitter mendorong harga IPO pada kisaran US$23-US$25 per saham. Kisaran harga ini akan memberikan layanan microblogging perusahaan itu dengan kapitalisasi pasar US$13,6 miliar.
Hal tersebut menempatkan Twitter pada posisi 11,8 kali estimasi penjualan 2014 atau lebih tinggi 11,4 kali dari rasio harga penjualan Facebook .
Penjamin emisi IPO Twitter akan menghentikan pesanan saham pada Selasa (5/11/2013) siang di New York, sebelum menetapkan harga akhir pada Rabu (6/11/2013). Perusahaan jejaring sosial ini akan listing di Bursa AS pada Kamis (7/10/2013).
Kenaikan harga saham IPO menggarisbawahi bagaimana Twitter , yang memiliki strategi IPO konservatif dibandingkan beberapa rekannya di Internet , mulai menempu strategi baru.
Perusahaan ini awalnya menetapkan rentang dengan diskon 27% dari Facebook. Namun, kini menciptakan acuan harga lebih tinggi dengan memaksa calon investor membayar premi lebih besar untuk target pertumbuhan yang lebih cepat .
"Sebuah IPO tech seperti Twitter tanpa keuntungan sebuah peristiwa emosional , bukan strategi yang mendasar. Anda percaya atau tidak? [Harga saham] Di atas US$26 saya pikir hal ini mulai terlihat tidak pasti , " kata Max Wolff , kepala ekonom dan strategi di Wealth ZT, seperti dikutip Bloomberg, Selasa waktu setempat.
Gabriel Stricker, juru bicara Twitter, menolak berkomentar mengenai strategi perusahaannya yang tidak mengedepankan profit pada momentum IPO.
Twitter mengambil langkah untuk menghindari ‘kekeliruan’ IPO Facebook , Groupon Inc dan Zynga Inc Facebook yang mengangkat kisaran harga penawaran tinggi pada IPO Mei 2012, namun kemudian jatuh.
Strategi IPO Twitter merupakan pertaruhan untuk mengangkat pasar saham dan minat investor baru pada efek perusahaan media sosial itu.
Namun, Twitter perlu memikirkan risiko terhadap debut pasar yang ditempuhnya. Karena pengalaman Facebook Inc, pemilik jaringan sosial terbesar di dunia, butuh waktu satu tahun untuk memulihkan harga saham yang jatuh. (Bloomberg/if)