Bisnis.com, JAKARTA— PT Monex Investindo Futures memperkirakan pada pekan depan rupiah masih akan tertekan, menyusul adanya kekhawatiran stimulus Amerika Serikat bakal dikurangi Desember 2013 dan rilis data ekonomi dalam negeri.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan pergerakan rupiah atas dolar AS pada pekan depan bisa mencapai angka Rp11.450/US$.
“Dolar AS naik perlahan, tapi nilai tukar rupiah masih di bawah Rp11.500/US$ [pada pekan depan],” kata Ariston saat dihubungi hari ini, Minggu (3/11/2013).
Monex meyakini pemerintah tidak akan membiarkan dolar AS terus menguat atas rupiah.
“Tak akan dibiarkan. Batas atas Rp11.700/US$ [ dan BI diyakini akan intervensi untuk menguatkan rupiah],” kata Ariston.
Pelemahan rupiah dirasakan setelah adanya sinyal bank sentral AS The Federal Reserve bakal mengurangi stimulusnya lebih cepat dari yang diprediksi, yaitu pada Desember 2013.
Di samping itu adanya rilis Badan Pusat Statistik pada 1 November yang memaparkan neraca perdagangan Indonesia kembali defisit US$657,2 juta pada September 2013, terutama dipicu peningkatan impor minyak mentah yang harus diwaspadai.
Seperti diketahui kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar AS Rp11.354 (1/11/2013), dan rupiah atas dolar AS menurut Bloomberg Dollar Index ditutup pada angka Rp11.335/US$ (1/11/2013) atau naik 0,54% dibandingkan penutupan sebelumnya (31/10/2013).