Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas merosot pasca dirilisnya keputusan Fed Open Market Committee (FOMC) Kamis dinihari (31/10) yang mengirimkan sinyal kemungkinan pengurangan stimulus moneter untuk AS (tapering) pada Desember.
Harga emas untuk pengiriman Desember tercatat turun 1,08% menjadi US$1.334,70 per troy ounce (Rp482.076,32 per gram) di Commodity Exchange New York pada jam 14:48 WIB. Adapun emas spot turun 0,68% ke level US$1.335,43 per troy ounce (Rp482.339,99 per gram).
Analis dari PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan hasil FOMC mendorong penguatan dolar AS.
“Meskipun keputusannya no tapering, tapi membuka kembali kemungkinan bank sentral mengawali tapering pada bulan Desember ini. Lebih cepat dari ekspektasi pasar belakangan ini pada Maret 2014. Penguatan dolas AS mendorong pelemahan harga emas” kata Ariston.
Dia menambahkan, tren harga jangka pendek masih terlihat tertekan selama harga berada di bawah level resisten terdekat yakni US$1.346 dengan potensi target ke area US$1.330.
Peluang untuk menguat kembali akan terjadi jika harga bergerak di atas level US$1.346 dan berpotensi menggerakkan harga ke US$1.354-US$1.360.
Ariston mengungkapkan, penggerak pasar hari ini adalah data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang diprediksi 344.000.
“Bila hasil yang dirilis lebih rendah dari ekspektasi, dolar AS bisa menguat kembali dan harga emas bisa tertekan turun".