Bisnis.com, JAKARTA– Minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) tercatat naik ke level tertinggi dalam 8 bulan karena spekulasi penurunan produksi kelapa sawit.
Pada penutupan bursa hari ini, Rabu (30/10/2013), kontrak CPO untuk pengiriman Januari naik 1,8% menjadi 2.543 (US$807) per ton di Bursa Malaysia Derivatives. Angka ini adalah yang tertinggi sejak 20 Februari. Adapun kelapa sawit untuk pengiriman November tercatat pada 2.540 ringgit.
Produksi kelapa sawit mencapai pucaknya pada Juli-Oktober sebelum menurun. Harga CPO diprediksi naik 9,6% sepanjang bulan ini, tertinggi sejak Desember 2010. Hal ini karena spekulasi musim angina monsoon yang biasanya dimulai pada November akan memperlambat laju produksi.
Analis dari OCBC Investment Research Pte., Carey Wong mengatakan pasar terlihat sedikit overbought.
“Hal ini bisa tetap bertahan selama beberapa saat sebelum ada banjir isu yang bisa menyebabkan aksi profit taking,” katanya seperti dikutip Bloomberg, Rabu (30/10/2013).
Departemen Meteorologi Malaysia melalui situs resminya menyatakan, hujan dan badai diprediksi akan mengguyur daerah Sabah, Sarawak, dan Johor, wilayah-wilayah penghasil kelapa sawit.
Sementara itu, minyak mentah murni untuk pengiriman Mei melonjak 3,7% menjadi 6.332 yuan (US$1.309) per ton di Dalian Commodity Exchange.