Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berfluktuasi sebelum data mengenai prediksi peningkatan cadangan minyak mentah keluar. Cadangan tersebut diperkirakan naik ke level tertinggi dalam tiga bulan di negara konsumen bahan bakar terbesar dunia itu.
Kontrak perdagangan berjangka minyak mentah berfluktuasi di bursa New York setelah turun 1,2% pekan lalu. Cadangan minyak mentah AS diperkirakan naik 3 juta barel satu pekan menjelang 11 Oktober menjadi 373,5 juta, menurut survei Bloomberg sebelum pemerintah melaporkannya hari ini. Angka itu merupakan yang tertinggi sejak Juli. Sedangkan suplai produk minyak diperkirakan akan turun.
Kontrak WTI untuk November, yang akan habis besok, tercatat US$100,80 per barel di bursa New York Mercantile Exchange atau turun 1 sen pada pukul 12.17 waktu Sydney atau pukul 09.17 WIB. Nilai tersebut naik 14 sen menjadi US$100,81 pada 18 Oktober. Sedangkan kontrak untuk Deseber yang lebih aktif turun 1 sen menjadi US$101,10 per barel.
Volume seluruh kontrak yang ditransaksikan tercatat sekitar 53% di bawah rata-rata 100 hari dan harga minyak tercatat naik 9,8% tahun ini sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (21/10/2013).
Brent untuk pembayaran Desember naik 5 sen menjadi US$109,99 per barel di bursa London. Sedangkan selisih harga minyak acuan Eropa itu dengan WTI mencapai US$8,89 atau naik dari US$8,83 pada 18 Oktober.