Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUN Rp8 Triliun Dilelang Pada 22 Oktober

Pemerintah akan melelang surat utang negara (SUN) dengan nilai indikatif Rp8 triliun pada 22 Oktober 2013 guna memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN-Perubahan 2013.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan melelang surat utang negara (SUN) dengan nilai indikatif Rp8 triliun pada 22 Oktober 2013 guna memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN-Perubahan 2013.

Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan, Jumat (18/10/2013), SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit Rp1 juta dengan beberapa seri a.l SPN12141009, FR0069, FR0070, FR0071, dan FR0067.

Seri SPN12141009 ditawarkan dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada 9 Oktober 2014. Lalu, FR0069 ditawarkan dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,87% dan jatuh tempo pada 15 April 2019.

Sementara itu, FR0070 memiliki tingkat bunga tetap 8,37% dan jatuh tempo 15 Maret 2024. Kemudian FR0071 memiliki bunga tetap 9% dan jatuh tempo pada 15 Maret 2029. Dan yang terakhir, FR0067 memiliki bunga tetap 8,75% dan jatuh tempo pada 15 Februari 2044.

Adapun, dealer utama lelang tersebut a.l. Citibank NA, Deutsche Bank AG, HSBC, PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Danamon Indonesia Tbk., PT Bank Mandiri Tbk., PT Bank Negara Indonesia Tbk., PT Bank OCBC NISP Tbk., PT Bank Panin Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Lebih lanjut, PT Bank Permata Tbk., PT Bank CIMB Niaga Tbk., Standard Chartered Bank, JPMorgan Chase Bank NA, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Bank Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Securities Tbk.

Sekedar informasi, pemerintah telah merealisasikan pembiayaan dalam negeri dari surat berharga negara (netto) mencapai Rp171,2 triliun hingga 30 September 2013, atau sekitar 73,9% dari target alokasi APBNP 2013 sebesar Rp231,8 triliun.

Dengan realisasi tersebut, pemerintah masih memiliki jatah pembiayaan dari surat berharga negara (netto) mencapai Rp60,6 triliun. Sejalan dengan APBNP 2013, maka defisit anggaran yang akan ditutupi pemerintah pada kuartal IV mencapai Rp113,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper