Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Minyak Naik, WTI Anjlok Ke US$102,02/Barel

Bisnis.com, NEW YORK - Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) anjlok dipicu prediksi dari International Energy Agency yang menyatakan lonjakan produksi minyak di Amerika Utara dan mengerek pasokan ke titik tertinggi sejak 1970-an.

Bisnis.com, NEW YORK - Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) anjlok dipicu prediksi dari International Energy Agency yang menyatakan lonjakan produksi minyak di Amerika Utara dan mengerek pasokan ke titik tertinggi sejak 1970-an.

Negara-negara produsen minyak di luar Organization of Petroleum Exporting Countries diperkirakan menghasilkan minyak sekitar 1,7 juta barel per hari. Menurut IEA, produksi minyak terbanyak dipimpin oleh AS, Kanada dan Kazakhstan.

Adapun harga minyak mentah Brent turun tipis dibandingkan dengan WTI. Kutipan pernyataan IEA tentang minimnya pasokan dari2 negara anggota OPEC, yaitu Libya dan Irak, membuat selisih harga antara Brent dengan WTI makin jauh.

Menurut John Kilduff dari Again Capital LLC  New York, hal ini membuat pasar WTI bearish saat ini. WTI untuk pengiriman November turun 99 sen atau 1% dan ditutup pada US$102.02 per barel di New York Mnrcantile Exchange.

Adapun sepanjang minggu ini harga turun 1,8% dan volume transaksi adalah 35% di bawah rerata 100 hari terakhir. Kontrak November tercatat lebih rendah 4 sen dibandingkan dengan kontrak pengiriman WTI untuk Desember.

Sementara itu, Brent untuk pengiriman November turun 52 sen atau 0,5% dan ditutup pada level US$111,28 per barel di ICE Futures Exchange London. Volume perdagangan adalah 7,7% di atas 100 hari terakhir. Adapun selisih harga Brent dan WTI melebar ke posisi US$9,26.

IEA meningkatkan prediksi negara non-OPEC. Menurut laporannya, IEA memperkirakan produksi minyak negara non-OPEC akan melonjak sebesar 300.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya. Dengan demikian, produksi minyak akan mencapai 56.4 juta tahun depan.

Di sisi lain, IEA menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global pada 2014. Konsumsi bahan bakar global akan meningkat sebesar 1,1 juta barel atau 1,2% atau setara dengan 92 juta barel per hari. Pertambahan konsumsi itu, sekitar 100.000 barel per hari, lebih kecil dibandingkan dengan prediksi IEA bulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper