Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak WTI Turun Gara-gara Anggaran Belanja AS Belum Jelas

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun hingga pekan ketiga di tengah munculnya kebuntuan atas persetujuan anggaran belanja AS yang diduga akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun hingga pekan ketiga di tengah munculnya kebuntuan atas persetujuan anggaran belanja AS yang diduga akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

Sementara itu, meredanya ketegangan di Suriah membuat kekhawatiran akan munculnya gangguan pasok minyak mentah mulai hilang. Akibatnya, harga minyak mentah pun turun sebesar 16 sen.

Senat AS hari ini akan menentukan pilihan apakah menyetujui anggaran pemerintah hingga 15 November atau tidak setelah perdebatan soal program kesehatan yang diajukan Presiden AS, Barack Obama memicu kontroversi. Sementara itu, Dewan Keamanan PBB akan menentukan sebuah resolusi hari ini untuk menghapus senjata kimia Suriah.

“Jelas ada kekhawatiran di kalangan pedagang terkait potensi penolakan persetujuan anggaran tersebut,” ujar Addison Armstrong, direktur riset pasar pada Tradition Energy di Connnecticut sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (30/9/2013).

Harga WTI untuk pengiriman November bertengger di posisi US$102,87 per barel di bursa New York Mercantile Exchange. Sementara itu, volume seluruh kontrak tercatat 24% di bawah rata-rata 100 hari pada pukul 15:41 atau pukul 02.41 WIB. Harga minyak mentah turun 1,7% pekan ini. Harga tersebut naik 6,5% selama triwulan ketiga dan melejit 12% tahun ini.

Minyak mentah Brent untuk pembayaran November turun 58 sen atau 0,5% menjadi US$108,63 per barel di bursa ICE Futures Europe, London. Kontrak turun 0,6% pekan ini, sedangkan volumenya tercatat 13% lebih rendah dari  rata-rata 100 hari. Selisih harga Brent terhadap WTI tercatat US$5,76 atau turun dari posisi kemarin yang mencapai US$6,18.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper