Bisnis.com, JAKARTA-PT Tower Bersama Infrastructure Tbk sudah menunjuk penjamin emisi untuk menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp1 triliun pada pertengahan Oktober 2013.
Perusahaan disebut-sebut telah menunjuk beberapa perusahaan penjamin emisi obligasi, di antaranya PT HSBC Securites dan PT Indo Premier Securities.
“Mereka sudah memilih beberapa penjamin emisi, di antaranya HSBC dan Indo Premier,” ungkap seorang sumber, pekan lalu.
Ketika dimintai konfirmasi, Direktur Keuangan Tower Bersama Helmi Santoso mengaku belum bisa berkomentar dalam sementara waktu.
“Maaf mengenai bond saya belum bisa comment. Dilarang oleh lawyer saya. Nanti kalau timing-nya sudah memungkinan saja,” tutur Helmi.
Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), memastikan penyedia menara telekomunikasi terbesar itu akan menggelar penawaran obligasi melalui skema penawaran umum berkelanjutan (PUB) setelah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Pertengahan Oktober, Rp1 triliun,” tulis Hoesen dalam pesan singkat kepada Bisnis, baru-baru ini.
Pada 5 September lalu, manajemen Tower Bersama memang terlihat mendatangi kantor BEI. Ketika itu, Helmi mengaku sedang berkonsultasi dengan otoritas bursa terkait rencana penerbitan obligasi.
Dia menyebutkan dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan seluruhnya untuk belanja modal atau kebutuhan ekspansi perseroan. Terkait jangka waktu pinjaman, Tower Bersama berpotensi mengkombinasi surat utang bertenor pendek dan tenor panjang bergantung minat investor di pasar obligasi.
Uniknya, perseroan berencana mencari pendanaan meski masih memiliki kas dan fasilitas pinjaman perbankan yang lebih dari cukup.
Sampai Agustus 2013, posisi kas dan setara kas perseroan tercatat Rp1,2 triliun, sedangkan komitmen pinjaman sindikasi valas yang belum digunakan mencapai US$250 juta atau sekitar Rp2,7 triliun.
Menurut Helmi, penerbitan obligasi domestik itu dilakukan sebagai diversifikasi sumber dana. Pasalnyam profil utang perseroan saat ini lebih didominasi oleh valuta asing, baik pinjaman sindikasi maupun obligasi global.
Saat ini Tower Bersama bersama beberapa perusahaan menara lain telah mengajukan proposal atas minatnya membeli sebagian saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) milik PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom).
Dengan sejumlah ekspansi organik yang dilakukan tahun ini, perseroan menargetkan laba bersih perseroan bisa mencapai Rp800 miliar hingga Rp900 miliar pada September 2013, atau bertambah 33,4%-50% dari raihan Juni tahun ini yang berada di level Rp600 miliar.
Pertumbuhan laba bersih itu akan ditopang oleh kenaikan omzet dari semula Rp1,3 triliun pada Juni 2013 menjadi sekitar Rp1,9 triliun sampai periode September tahun ini.