Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet mendekati level terendah dalam sepekan setelah nilai yen menguat terhadap dolar AS sehingga mengurangi daya tarik kontrak yang menggunakan mata uang Jepang tersebut.
Kontrak karet untuk pengiriman Maret di bursa Tokyo Commodity Exchange turun hingga ke level 274,3 yen per kilogram (US$2.788 per metrik ton) atau mendekati level terendah dalam sepekan senilai 271,2 yen kemarin, Rabu (25/9/29013).
Karet diperdagangkan pada posisi 274,9 yen pukul 10.15 waktu Tokyo atau 07.15 WIB dan tengah menuju kenaikan pertama per triwulan sejak 3 bulan hingga Desember.
Yen menguat ke level 98,27 per dolar AS atau yang tertinggi sejak 19 September di tengah kekhawatiran perdebatan soal anggaran belanja AS berisiko tidak mendapat persetujuan parlemen sehingga memicu penguatan nilai yen terhadap dolar AS.
“Risiko bagi investor meningkat akibat tidak adanya kemajuan soal pembicaraan anggaran belanja AS,” ujar Naohiro Niimura, seorang mitra perusahaan riset Market Risk Advisory Co. di Tokyo sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (26/9/2013).
Sejumlah kontrak juga dalam tekanan setelah harga minyak mentah di New York terus turun hingga hari keenam atau penurunan terlama dalam 16 bulan. Kondisi itu memicu spekulasi bahwa harga karet sintetis yang sangat kompetitif akan melemah, ujarnya.