Bisnis.com, NEW YORK – West Texas Intermediate (WTI) membuat kejutan dalam 4 hari rugi sebelum data AS yang diperkirakan menunjukkan stok minyak mentah turun di negara konsumen minyak terbesar dunia, AS.
Kontrak berjangka naik sebanyak 0,3% sebelum laporan pemerintah AS hari ini Rabu (25/9/2013) yang kemungkinan menunjukkan persediaan turun 1 juta barel ke level rendah 18-pekan, kemarin.
American Petroleum Institute menyatakan pasokan turun 54.000 barrel. WTI turun ke penutupan terendah dalam 8 pekan di tengah spekulasi bahwa hubungan AS – Iran mulai mencair dan ancama serangan militer AS ke Suriah mulai surut.
"Ada dukungan yang baik untuk harga di tingkat ini, dan data itu merupakan pemicu bagi pergerakan ke level yang lebih tinggi," kata Jonathan Barratt, kepala eksekutif Buletin Barratt di Sydney.
"Banyak dari premi risiko yang kita lihat di awal bulan telah hilang, akibat ketegangan di Timur Tengah mereda, dan sekarang pasar semua [menyangkut] tentang penawaran dan permintaan. Dan dengan persediaan diperkirakan akan menunjukkan penurunan, kita bisa melihat harga naik."
Minyak mentah WTI untuk pengiriman November naik sebanyak 31 sen menjadi US$103,44 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di US$103,27 pada pukul 10.36 pagi di Singapura.
Futures turun 4,6% selama empat sesi sebelumnya. Volume semua kontrak berjangka yang diperdagangkan hanya 40% di bawah rata-rata 100 hari. Adapun harga naik 7% pada kuartal ini dan 13% lebih tinggi pada 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
