Bisnis.com, JAKARTA --PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) belum memastikan waktu penerbitan surat utang sebesar Rp1 triliun hingga saat ini.
Direktur Utama Aneka Tambang Tato Miraza mengatakan perseroan tengah mengevaluasi jadi tidaknya menerbitkan obligasi. Targetnya, putusan soal itu keluar akhir Oktober 2013.
Rencana menerbitkan obligasi yang sudah direncanakan sejak awal 2013 tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) yang mencapai Rp4 triliun. Dari nilai tersebut, perseroan telah menerbitkan surat utang senilai Rp3 triliun pada 2011.
Menurut Tato, bila perseroan jadi menerbitkan obligasi, dana penerbitan surat utang itu akan digunakan untuk proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Proyek perluasan itu menelan investasi US$573 juta.
"Kalau proyek Pomalaa no point of return, harus jalan. Kami ada kas, bisa pinjam ke perbankan, banyak cara untuk mendapatkan dana," kata Tato, Selasa (24/9/2013).
Proyek Pomalaa ditargetkan rampung pada 2014 dan pada Desember 2015 operasional seluruh lini proyek berjalan. Tato menegaskan bila pabrik sudah beroperasi, pinjaman investasi pasti dikembalikan.
Perseroan menargetkan penjualan emas pada tahun ini mencapai 8,2 juta ton. Target tersebut naik dari target awal 6 juta ton. Adapun, laba usaha pada 2013 ditargetkan mencapai Rp1 triliun.
Semester I/2013 penjualan perseroan mencapai Rp6,13 triliun, naik 36,22% dari semster I/2012 sebesar Rp4,5 triliun. Laba usaha pada paruh pertama tahun ini sebesar Rp384,15 miliar, turun 4,49% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp402,2 miliar.