Bisnis.com, JAKARTA— PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai ketidakpastian soal stimulus oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed), bisa memperpanjang pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Analis Pefindo Ahmad Sudjatmiko menilai ada ketidakkompakan petinggi di The Fed soal stimulus yang diambil sampai dengan akhir tahun ini, sehingga keputusan kebijakannya dirasakan memancing ketidakpastian.
“Ketidakompakan otomatis mempengaruhi investor untuk ke luar pasar,” kata Sudjatmiko saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini, Selasa (24/9/2013).
Ketika ditanyakan kemungkinan akibat pengaruh tekanan jual untuk mengambil keuntungan, menyusul IHSG yang meningkat signifikan setelah anjlok, Sudjatmiko mengatakan hal itu juga menjadi salah satu penyebabnya.
Seperti diketahui bursa melesat pada Kamis (19/4/2013), setelah The Fed mengumumkan tidak jadi mengurangi stimulusnya.
Namun kabar yang menyejukkan bursa tersebut cuma sesaat. Bursa kembali terkena ‘sengat’ pernyataan The Fed lanjutan.
Kali ini Presiden Fed Bank St. Louis James Bullard yang memberikan informasi kemungkinan pengurangan stimulus akan dilakukan bulan depan, yaitu pada The Federal Open Market Committe (FOMC) 29-30 Oktober 2013.
Seperti diketahui IHSG dibuka melemah 0,31% ke level 4.548,55 pada perdagangan hari ini, Selasa (24/9/2013). (ltc)