Bisnis.com, JAKARTA— Harga kedelai meningkat hingga hari kedua setelah Amerika Serikat melaporkan rekor penjualan komoditas terbesar kelima ke China yang menjadi negara konsumen terbesar dunia.
Nilai kontrak kedelai untuk pengiriman November naik 0,5% menjadi US$13,55 per bushel di bursa Chicago Board of Trade dan tercatat US$13,54 pada pukul 10.00 waktu Singapura atau pukul 09.00 WIB. Nilai tersebut memangkas penurunan nilai kontrak sebesar 2% pekan ini. Sedangkan harga kedelai bergerak naik 0,4% kemarin.
Para eksportir menjual 1,93 juta ton kedelai ke China untuk pengiriman 31 Agustus, menurut laporan Departemen Pertanian AS kemarin. Harga kedelai naik 16% setelah menyentuh harga terendah dalam 19 bulan pada Agustus akibat cuaca panas yang memperburuk hasil panen.
Para petani akan memanen 3,149 miliar bushel tahun ini atau turun dari 3,255 miliar sebagaimana diperkirakan pada Agustus, menurut departemen itu pada 12 September 2013.
“Pembelian kedelai oleh China terus menopang pasar kontrak kedelai AS,” menurut pernyataan dari Profarmer Australia kemarin sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (19/92013). (ltc)